Senin, 16 November 2009

Tanya .... ??

Kel 1 : Apa fungsi dan bagaimana cara untuk managing data ?
Kel 2 : Bagaimana cara mengimplementasikan standart password security ?
Kel 3 : Apa beda managing data dengan maintenance data ?
Kel 4 : Bagaimanakah cara memonitoring performance dari database ?
Kel 6 : Pada saat apa recovery data itu diperlukan ?
Kel 7 : Apa yang dimaksud dengan moving data ?

Database backup

Melakukan pekerjaan Backup untuk sebuah database adalah sebuah keharusan, tidak peduli database yang dikelola itu besar atau kecil. Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif apabila terjadi kerusakan atau kehilangan data. Apa jadinya ketika database kita mengalami kerusakan dan kita tidak memiliki Backup ? tentunya hal ini akan menjadi sebuah bencana besar. Pada hakikatnya Backup itu adalah sebuah copy dari database production yang kita simpan di sebuah tempat/device yang sewaktu-waktu dapat kita panggil untuk direstore pada saat dibutuhkan.


Beberapa catatan kecil namun penting yang saya buat saat melakukan backup adalah :

  1. Hal yang penting dalam backup adalah adanya testing restore dari Backup yang dibuat. Pastikan bahwa Backup yang kita miliki dapat di restore, percuma kan kalo backupnya gak bisa direstore.
  2. Bila backup disimpan ke Disk, jangan pernah menyatukan Backup dengan Database data dan log dalam Disk yang sama. Sehingga bila disk yang digunakan untuk menyimpan database data dan log tidak bisa diakses, maka backup anda masih bisa terselamatkan.
  3. Bila menggunakan Differential Backup, perhatikan ukuran file yang terbentuk. Bila sama atau lebih dari ukuran file Full Backup, maka perkecil lagi jarak waktu antara Full Backup dan Differential Backup.
  4. Untuk Meminimalkan kehilangan data pada saat database production failure, selalu gunakan transaction log backup pada apapun strategi backup yang anda gunakan.

Beberapa alsan untuk melakukan incremental backup sebagai bagian dari strategi backup :

  • Untuk mengurangi dalam strategi backup pembaharuanyang dilakukan secara bertahap.
  • Untuk mengurangi waktu yang diperlukan untuk membuat backup berkala.
  • Untuk mengurangi lalulintas jaringan (network tarffic).
  • Untuk dapat memulihkan perubahan – perubahan pada suatu objek yang dibuat menggunakan pilihan NOLOGGING.
  • Untuk mengurangi ukuran backup untuk basis data NOARCHIVELOG.

Memvalidasi File Backup


Informasi backupset yang tercatat pada controlfile dengan file backup yang tersimpan pada harddisk atau tape harus tetap sama. Gunakan perintah CROSSCHECK untuk memeriksa dan memvalidasi informasi tersebut. Jika file – file backup sudah dihapus dari harddisk maka status backupset adalah ‘EXPIRED’.

Anda bisa melihat status backupset menggunakan perintah LIST BACKUP. Jika file backup pada harddisk memang benar telah dihapus dan yakin tidak akan digunakan lagi, maka anda harus menyamakan informasi yang ada pada controlfile dengan fisik file backup itu sendiri dengan menggunakan perintah ‘DELETE EXPIRED BACKUP’.


Menghapus File Backup

File backup yang sudah tidak dipakai dapat dihapus dengan menggunakan perintah DELETE. Jika file backup dihapus melalui perintah sistem operasi, maka anda harus melakukan CROSSCHECK untuk menyamakan informasi pada controlfile dengan fisik file backup itu sendiri.

Fisik file backup tersebut secara otomatis akan dihapus dari harddisk. Berikut contoh perintah menghapus semua file backup yang ada yaitu ‘DELETE BACKUP’



Daftar Pustaka :

  1. http://netindonesia.net/blogs/emantin34/archive/2009/08/13/database-backup.aspx
  2. Samsyiar,evara.Administrasi Database Oracle 10g.PT Elex Media Komutindo.2006